Tag: Ellyas Pical

Latar Belakang Ellyas Pical Sebagai Legend Atlet Tinju Indonesia

 

Latar Belakang Ellyas Pical Sebagai Legend Atlet Tinju Indonesia – Olahraga Tinju adalah olahraga yang memakai cara kerja fisik. Olahraga ini sangat beresiko pada setiap atletnya. Oleh sebab itu sebelum seorang atlet turun ke ring kondisi tubuh mereka harus di jamin sehat. Dalam olahraga ini indonesia memiliki seorang atlet tinju yang di anggap legend. Dia adalah seorang yang bernama Ellyas Pical. Ellyas Pical memiliki nama besar di bidan olahraga ini. Tak jarang beberapa artis juga menjadikan seorang Ellyas Pical sebagai pelatih mereka.

Latar Belakang Ellyas Pical

Ellyas Pical adalah seorang mantan atlit tinju yang punya nama cukup di kenal. Sementara Ellyas Pical sendiri adalah atlet kelahiran Saparua, Maluku Tengah. Ellyas Pical di sebut juga sebagai The Exocet. Selain itu Ellyas Pical kecil memiliki keseharian sebagai pencari mutiara yang banyak di lakukan oleh anak – anak di kampung. Orang tua nya tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi atlet tinju. Namun tidak di sangka bahwa ellyas sendiri memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang petinju.

Hasratnya untuk menjadi atlet tinju di mulai ketika ia melihat pertandingan tinju Ali Muhammad di televisi. Ellyas memulai karir nya ketika dia berumur 13 tahun. Saat itu dia bertekat untuk bergabung dalam dunia tinju. Ia memulai karirnya sebagai petinju amatir. Saat itu ia berhasil memenangkan banyak pertandingan di kelas terbang. Banyak piala yang sudah dia dapatkan, baik piala dari tingkat kabupaten sampai pada piala presiden pun sudah pernah dia dapatkan.

Prestasi Ellyas Pical

Pada tahun 1985 Ellyas Pical kembali bertarung melawan Chun Ju Do. Saat itu ia memenangkan pertarungan tersebut dan berhasil mendapatkan sabuk kejuaran dunia IBF. Kemenangan nya pun menjadi salah satu puncak prestasi nya. Ellyas Pical memiliki ciri khas yang unik. Dia memiliki pukulan yang khas yang bisa dia lakukan dengan menggunakan tangan kirinya. Bahkan dia juga sempat memiliki beberapa manajer untuk mengatur keperluannya dalam dunia tinju.

Deretan Mananjer Ellyas Pical

– Simson Tambunan
– Melky Goeslaw

sayangnya pada tahun 2005 Karirnya harus terhambat di karena kan kasus yang melibatkannya. Sayangnya pada saat itu ia tersandung kasus atas transaksi narkoba di diskotik di mana dia bekerja saat itu. Saat itu ia di vonis di penjara tujuh bulan.

Artis Jefri Nichol Akan Jadi Atlet Tinju di The Exocet

Artis Jefri Nichol kembali mewarnai dunia perfilman Indonesia lewat filmnya berjudul The Exocet. Aktor muda yang satu ini didapuk memerankan https://slotceriabet.store/ tokoh legendaris, seorang petinju senior tanah air, Ellyas Pical.

Dijumpai di wilayah Senayan, Jakarta Sentra, Senin (15/7/2019), Jefri Nichol menyebutkan soal permulaan mula dirinya mendapatkan peran sebagai Ellyas Pical di film The Exocet.

“Mulanya lagi ngobrol santai sama mas Robby, ‘Kol, kau kecuali jadi artis pria berkeinginan jadi apa?’ terus saya jawab live casino bilang jadi penulis, berkeinginan nulis perihal Ellyas Pical. Saya beri catetan saya. Ia kayak terkejut, dan tepat ia gembira sama alhasil, ia lihat catatan saya juga jadi saya ditunjuk sama mas Robynya seketika,” ujar Jefri Nichol.

Sering kali bermain film, tetapi diakui Jefri Nichol bahwa dirinya sempat mengalami banyak tantangan apalagi permainan slot maxwin sangat menghasilkan. Ditambah lagi, dia seharusnya berperan sebagai sosok yang betul-betul dibanggakan masyarakat Indonesia.

“Banyak banget sih tantangannya, tetapi bukan kesusahan, ini film biopik pertama saya jadi orang yang pernah ada. Kesusahan ya sih pasti, jadi petinju nggak gampang banget,” tambah Jefri Nichol menuturkan.

Saya kelahiran Jakarta 1999 ini juga seharusnya meninggalkan sebagian kultur lamanya demi mendalami karakter Ellyas Pical. Satu diantaranya, Jefri Nichol seharusnya belajar menjadi kidal (memakai semua hal dengan tangan kiri).

“Saya seharusnya meninggalkan kultur slot lama saya, yang buruk-buruk pastinya. Belajar kidal juga, pun terbiasa kidal. Dan ya masuk ke dalam metode berdaya upaya om Ely sebuah tantangan juga, metode pikir itu beda sama orang kebanyakan,” terang Jefri Nichol.

Rambut Keriting

Tak hanya soal cara pikir saja, namun Jefri Nichol juga harus mengubah penampilan fisiknya, seperti berat badan dan rambut menjadi keriting. Kendati demikian, Jefri mengaku senang dengan perubahan tersebut.

“Nyaman sih, dari dulu pengen banget jadi kritingin rambut dan alhamdulillah, kesampean ya, sekalian berprojek juga ya,” ujarnya.

Film The Exocet

The Exocet menceritakan perjalanan https://slotceriabet.store/ Ellyas Pical dalam merebut juara IBF di tahun 1985. Saat itu media asing menjuluki Ellyas Pical The Exocet karena kecepatan dan kekuatan pukulannya. The Exocet sendiri merupakan nama rudal Prancis yang populer di tahun 1980an karena kecepatannya. Setelah penantian selama 8 tahun, akhirnya film ini akan segera diproduksi.

Film The Exocet akan diambil di tiga lokasi: Jakarta, Saparua – Maluku, dan Korea. Selain Jefri Nichol, bintang lain yang turut bermain di film ini adalah Chicco Jerikho, Ridho Hafiedz, Vino G.Bastian, Lukman Sardi, Amanda Soekasah, Laura Basuki, Jeremy Thomas, Olga Lydia.

Profil singkat Ellyas Pical, Sang Petinju Pertama di Indonesia

Ellyas Pical (lahir 24 Maret 1960) adalah petinju asal Indonesia yang merupakan juara dunia pertama dari Indonesia. Ellyas Pical juga merupakan putera daerah/anak negeri Ullath, ia merupakan keturunan dari keluarga besar (fam/marga/mata rumah) Pical.

Awal Bertinju

Pical Mulai bertinju pada saat dia menonton pertandingan tinju Muhammad Ali. Pical telah berolahraga tinju pada usia 13 tahun, dengan berlatih sembunyi-sembunyi karena dilarang oleh kedua orangtuanya. Sebagai petinju amatir yang bermain di kelas terbang, ia kerap menjadi juara mulai dari tingkat kabupaten hingga kejuaraan Piala Presiden. Karier profesionalnya dimulai pada tahun 1983 dalam kelas bantam junior. Sejak itu, berturut-turut sederet prestasi tingkat dunia diraihnya, seperti juara OPBF setelah mengalahkan Hi-yung Chung asal Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde pada 19 Mei 1984 di Seoul, Korea Selatan. Atas kemenangan ini, Pical menjadi petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri.

Karir perjalanan

dia merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada tanggal 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika, Cesar Polanco dengan angka di Jakarta. Namun Pical mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan slot bonus 100 to 3x balik memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986.

Pada tahun 1987, setelah bermasalah dengan manajernya Simson Tambunan dan Anton Sihotang, serta manajer jangka pendek Dali Sofari dan Khairus Sahel Dia akhirnya mengambil penyanyi Melky Goeslaw sebagai manajernya dan Enteng Tanamal sebagai asisten manajer.[1]

dhammasociety.org

Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand, Khaosai Galaxy dengan KO pada ronde 14, pada tahun 1987.[2]

Setelah terjadi pergulatan batin berbulan-bulan karena depresi pasca kekalahan melawan Galaxy, Pical mampu bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang, juga dari Korea Selatan. Gelar ini sempat bertahan sampai 2 tahun, hingga akhirnya Pical harus terbang ke Ronoake, Virginia, Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia, (4 Oktober 1989, dan Pical harus menyerahkan gelarnya setelah kalah angka.

Masa Pensiun

Pasca kekalahan dari Perez, Pical sempat bertanding non gelar sebanyak 3 kali, hingga akhirnya ayah dari Lorinly dan Matthew Pical ini pun sedikit demi sedikit menyingkir dari ring tinju. Pical yang tidak sempat lulus SD ini kemudian bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di sebuah diskotik di Jakarta.

itulah profil singkat sang legenda (Petinju Pertama Indonesia) Ellyas Pical.