Bukan hanya olahraga, tinju adalah seni bela diri. Olahraga kontak fisik ini lebih digemari masyarakat dibandingkan olahraga sejenis, seperti seni bela diri campuran (MMA).
Perbedaan utama dari tinju dengan seni bela diri lainnya adalah penggunaan bagian tubuh yang diperbolehkan untuk menyerang, yaitu hanya menggunakan tangan. Olahraga yang sudah ada sejak zaman dahulu termasuk zaman Romawi ini memiliki berbagai aturan agar pertandingan berlangsung aman dan fair.
Berikut Adalah Berbagai Peralatan Dan Aturan Tinju Profesional
1. Ring Tinju
Munculnya sejumlah organisasi tinju profesional membuat standarisasi ring tinju bervariasi. Namun umumnya berukuran 5.486 meter sampai 7.315 meter (diukur dari utara ke selatan). Ring tinju didirikan di atas panggung dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter.
2. Peralatan
Sarung Tinju, Di era modern sarung tinju memiliki berat 8-10 ons. Pemilihannya tergantung pada kelas dan kesepakatan kedua petinju. Umumnya dari mini flyweight (berat minimum) hingga welterweight akan menggunakan sarung tangan seberat 8 ons. Sedangkan dari kelas welter super hingga kelas berat, gunakan sarung tinju 10 ons.
Sepatu yang digunakan petinju harus memiliki sol atau alas yang terbuat dari karet untuk menghindari kemungkinan tergelincir di ring. Sepatu petinju profesional juga harus memenuhi standar yaitu di luar mata kaki petarung. Protective Gear Boxing akrab dengan dampak baik tubuh dan wajah. Oleh karena itu, sehebat apa pun seorang petinju profesional, wajib memakai alat pelindung diri.
3. Waktu Pertandingan
Waktu maksimum untuk pertandingan tinju profesional adalah 3 menit (2 menit untuk wanita) di setiap babak. Petinju akan mendapatkan satu menit istirahat di setiap putaran ronde. Putaran standar dalam pertarungan tinju memiliki setidaknya empat nomor yang berbeda. Untuk perebutan gelar juara dunia, duel akan berlangsung 12 ronde (10 untuk putri), intercontinental akan berlangsung 12 ronde (10 untuk wanita), internasional akan berlangsung 10 ronde (8 untuk wanita), dan regional juga 10 ronde.
4. Peraturan
Jangan memukul kepala di bagian belakang.
Jangan mengenai area vital atau alat kelamin lawan.
Anda tidak boleh menggunakan kata-kata kasar atau mengolok-olok lawan Anda.
Jangan memukul lawan jika lawan tidak berdaya atau menyerah.