`
Pencak dor sebagai seni bela diri tradisional Jawa, kembali dihidupkan oleh Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa. Dalam momentum peringatan hari lahir ke-33, Pagar Nusa Boyolali menggelar ajang tarung bebas itu untuk pertama kalinya, di Gedung Cendana, Poncobudoyo, Pulisen, Boyolali.
Ketua Umum pimpinan pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen mengatakan, bila pencak dor merupakan tradisi Slot Gacor seni bela diri yang sejak lama dilakukan oleh para pendahulu. Dalam perkembanganya, pencak dor menjadi sarana untuk menghilangkan pertarungan di jalanan seperti kerap di jumpai perkelahian oknum antar perguruan silat.
Sejarah Pencak Dor
Pencak Dor adalah Pencak yang dimiliki pondok pesantren Lirboyo, Bermula dari zaman Kyai beliau KH. Abdul Karim sudah mulai berdiri pondok pesantren berbarengan dengan kegiatan pencak dor zaman RTP Live Jepang.
Dengan adanya pencak dor pada waktu itu berkeinginan menghimbun atau bisa mempersatukan dan mengakrabkan kyai dan santri. Salah satu faktor berdirinya pencak dor adalah kegelisahan beliau KH.Maksum Jauhari atau di kenal sebagai Gus Maksum.
Pada waktu itu banyak anak pendekar yang belajar ilmu mondok di pesantren Lirboyo dan langsung menghimpun mendirikan GASMI (Gerakan Aksi Silat Muslim Indonesia) pada pra G30SPKI.
Bagi beliau Gus Maksum bukan pesantren namanya jika tidak ada pencak Silat yang menjadi rutinitas para santri yang dikenal dengan pencak dor.
Istilah Pencak dor muncul pada era 1960 an bahkan yang menjadikan magnet kuat para santri untuk menimba ilmu datang ke pondok pesantren selain untuk mempelajari tauhid dan fiqih terutama salaf.
Latar Belakang
Pencak dor yang lahir di pondok Pesantren lirboyo kediri pada era 1960 juga dikenal sebagai pengkaderan pendekar silat dari kalangan santri. Faktor utama kegelisahan Gus Maksum melihat maraknya aksi perkelahian antar remaja di kediri pada akhir tahun 90 an.
Tak jarang perkelahian tersebut sering menimbulkan banyak korban. Gus maksung yang menganisiasi pencak dor bertujuan menjalin silahturahmi sesama pendekar sekaligus menjadi media dakwah bagi para pemuda.