Eddie Hearn yakin jikalau terdapat juri terhadap pertandingan itu maka Logan Paul dinyatakan menang atas Floyd Mayweather Jr. Legenda tinju dunia, Floyd Mayweather Jr baru saja turun di dalam laga ekshibisi melawan petinju abal-abal, Logan Paul.
Pertandingan ini bagai bumi dan langit gara-gara Mayweathet dan Paul memiliki latar belakang yang berbeda. Mayweather merupakan mantan juara tinju dunia bersama dengan catatan belum pernah kalah dari 50 pertandingan.
Sedangkan Paul merupakah Youtuber berubah menjadi petinju bersama dengan catatan satu pertandingan yang berakhir bersama dengan kekalahan. Keduanya selanjutnya setuju bahwa di dalam pertandingan ini juga bakal digelar di dalam ketentuan melacak pemenang lewat knockout (KO). Setelah pertandingan berjalan, ternyata Mayweather dan Paul sama-sama tidak tumbang dari delapan ronde yang berjalan.
Titik Balik
Kekalahan terhadap 2 Agustus 1996 itu bakal tercatat di dalam sejarah sebagai titik balik di dalam karier situs slot gacor Mayweather. Keputusan kontroversial hakim yang membuktikan Todorov menang angka 10-9 mengakibatkan Todorov melaju ke final kelas bulu Olimpiade.
Sejak waktu itu Mayweather tak pernah kembali menyaksikan ke belakang. Sejak mengambil keputusan berubah menjadi petinju profesional, ia kini belum terkalahkan di dalam 47 pertarungan. Mayweather juga tercatat sebagai atlet paling kaya di dunia. Ia sudah memenangkan gelar juara dunia di lima divisi dan juga mendapatkan setidaknya US$ 25 juta/laga di dalam sepuluh pertarungan terakhirnya.
“Saya suka bersama dengan hasil akhirnya. Saya suka gara-gara kekalahan itu mengakibatkan saya berjuang dan bekerja keras sehingga saya dapat sampai ke titik ini di dalam hidup saya,” kata Mayweather soal kekalahannya di Atlanta kepada Showtime.
Lalu, saat karier Mayweather tengah melambung tinggi, Todorov bergerak ke arah sebaliknya — juga terhadap pertarungan seterusnya setelah mengalahkan Mayweather.
Penyesalan
Perjalanan Todorov sampai waktu ini tidak pernah gampang — bersama dengan hidup yang dipenuhi bersama dengan depresi dan juga diwarnai ketentuan yang keliru dan janji yang tidak ditepati. Keputusan yang ia ambil seusai mengalahkan Mayweather tetap menghantui, apalagi sampai waktu ini.
Masih berusia 27 tahun waktu itu, Todorov tengah jalankan uji doping saat sekelompok promotor tinju asal Amerika mendekatinya. Dengan tiga gelar dunia amatir di tangannya dan dirinya bakal bertarung di final Olimpiade, Todorov ditawari untuk berubah menjadi petinju profesional — tapi ia bersama dengan cepat menampik tawaran judi baccarat tersebut.
Todorov yakin bahwa lebih baik bersabar dan meneruskan karier amatirnya dan meminta ia bakal langsung menjadi pemenang Olimpiade. Sementara itu, Mayweather diberi tanda tangan kontrak bersama dengan promotor yang sama.